Nehemia 4:15 Ketika didengar musuh kami, bahwa rencana mereka sudah kami ketahui dan bahwa Allah telah menggagalkannya, maka dapatlah kami semua kembali ke tembok, masing-masing ke pekerjaannya
Ketika kita melakukan sesuatu, belum tentu semua orang akan bersetuju dan support kita. Pasti ada orang yang akan tidak suka dan cuba menghalang apa yang kita lakukan. Persoalannya, bagaimana kita meresponinya? Adakah kita akan menyerah dan berhenti melakukan apa yang Tuhan mahu kita lakukan?
Mari kita melihat kepada nabi Nehemia. Dia menerima visi untuk membangun tembok Yerusalem. Dari awal, Nehemia melibatkan Tuhan dalam perancangan dan pelaksanaan pembangunan tembok Yerusalem. Sepanjang proses pembangunan itu, ramai yang cuba untuk menggagalkannya. Sanbalat mengolok-olok orang-orang Yahudi. Tobia meperkecil-kecilkan mereka bahawa tembok yang mereka bina itu, tidak akan bertahan. Kalau seekor anjing hutan meloncat dan menyentuhnya, tembok itu akan runtuh. Mental mereka diserang atas penghinaan yang mereka terima. Bukan setakat itu, mereka bersatu dengan bangsa-bangsa lain untuk melakukan kekacauan di tempat itu.
Namun begitu, usaha musuh-musuh Nehemia gagal sebab Nehemia memilih untuk tidak menyerah. Dia tetap bersandar kepada Tuhan. Dia menyerahkan musuh-musuh mereka dalam tangan Tuhan. Pada masa yang sama, dia menguatkan orang-orang Yahudi yang membangun tembok bersamanya dengan cara mengingatkan mereka akan kebaikan Tuhan di masa-masa yang lalu untuk meyakinkan mereka bahawa Tuhan masih terus menyertai mereka. Meskipun banyak rintangan dan tantangan, mereka pasti akan berhasil bersama dengan Tuhan.
Jangan kalah dan menjadi lemah oleh hinaan, ejekan maupun perkataan negatif dari musuh-musuh kita. Jangan menyerah ketika ada halangan. Berdoalah, maka Tuhan akan membela. Membalas pun bukan hak kita, jadi serahkan itu kepada Tuhan. Ingatlah akan segala kebaikan Tuhan dan percayalah kebaikanNya tidak pernah berakhir. Teruslah bangkit dan melangkah sampai garis akhir.
– Pastor Alip